Posts

Tersenyumlah sekali saja

Aku hanya sedang sedih, hidupku tidak berjalan sesuai mimpi mulukku, dan aku sedang ingin menangis, berlari lagi dalam debur ombak di tepian pantai. aku tak ingin tenggelam, dan aku belum mau berhenti... Rinai hujan yang menemani seakan ingin membasuh tuntas air mata ini, sedihku tak berujung, semangatpun sedang menguap entah kemana. Manja pun sudah tak boleh lagi, bertingkah tak semudah mauku, dan aku masih ditemani ego labil kanak-kanakku. Purnama berganti, tanggal berubah dan malam pun pergi Pagi, belum mampu kusambut dengan senyum Hari, belum mampu kuhadapi dengan tegar Karang hati perlahan mulai terbentuk lagi, hanya menutupi sisi rapuh yang terhampar kini. Ternyata, aku tak pernah boleh, tergantung pada siapapun, tak pernah boleh bersandar di dada siapapun dan tak pernah boleh melabuhkan kenyamanan ini, tidak boleh... belum saatnya :(( Dan aku benar-benar menangisi diri. Menyesali nasib yang tak perlu. Motivasi dan semangat tak lagi mampu kuhitung. Hanya aku

pemaksaan atau kewajiban kah?

Entahlah, akhir-akhir ini, dengan banyak masalah-masalah , hidupku terasa tambah rumit. Mungkin menurut sebagian orang, hidup tanpa masalah dan risiko adalah tidak hidup, tapi jujur, aku lelah dengan hidup yang seperti ini. Hidup dengan dua pilihan yang sama-sama rumit. Jika aku berhenti sekarang, aku harus kehilangan orang yang sangat kuharapkan bisa menemani perjalanan hidupku nantinya, tapi jika aku diam pun dan membiarkan semua terus berjalan, aku tak tega melihat kesusahannya. Lalu aku harus apa? Kadang dalam kondisi begini, seringkali terlintas keinginan untuk pergi, membiarkan mereka berpikir untukku, membiarkan mereka yang mengatur semua itu. Selalu , tarikan nafas panjang ini yang ada, hanya itu. Lalu dimana hakku sebagai manusia bebas? Yang tidak ingin hidupnya terus menerus diatur dengan aturan-aturan yang menyesakkan dada. Dimana hakku sebagai perempuan yang bebas memilih sesuai dengan keinginan hatinya, atau ketika berhadapan dengan adat semua itu harus diabaikan? Ah, pena

begitu mudah menghakimi seseorang

Sebuah kisah dalam perjalanan hidup anak manusia, seringkali menjadi "pemberitaan" atau bahkan menjadi omongan yang bisa dijadikan sebentuk pelajaran atau hanya sebagai ajang "menumpuk dosa". Entahlah, mungkin aku belum begitu paham, bagaimana seorang teman harus nya bersikap jika ada temannya berada dalam masalah yang tidak "kecil". Sangat amat menyakitkan rasanya jika masalah itu menjadi sebuah ukuran dari sikap dan sifatnya, terlebih lagi jika hanya karena masalah itu, dia harus kehilangan teman-temannya. Mungkin, ketika masalah demi masalah terjadi di awalnya, sang "terdakwa" sudah mencoba menyikapi -untuk menyelesaikan- masalah tersebut sendiri dan dengan caranya sendiri -dia yang paling paham masalahnya kan?- Lalu, ketika masalah itu tidak selesai dengan caranya sendiri, haruskah kita selaku orang-orang disekelilingnya mencoba menyelesaikan masalah itu dengan menghakimi dia??? tanpa tau sebab dan kenapa masalah itu tidak bisa selesai dengan

Dia... seorang sahabat

Kadang tak pernah ada cukup waktu tuk menunjukkan bahwa dia sangat berati dalam hidup kita, kadang tak pernah cukup kata tuk bilang betapa mereka berarti dalam hidup kita, bahkan kadang kita tak pernah menyadari bahwa mereka adalah yang paling kehilangan saat kita pergi....begitu sangat berarti sahabat di saat kita membutuhkan mereka... keterpaksaan yang menjauhkan kita adalah saat waktu menjadi problema, saat jarak menjadi dilema dan saat kata tak lagi cukup tuk bercerita.... Aku pernah selalu merindukan, saat-saat ketika kita masih bebas bercerita dan masih sangat sering bertukar canda..... kadang menjadi sangat pilu, saat kita masing-masing harus menangis sendiri-sendiri dalam waktu yang tak pasti, menyimpan duka kita sendiri dan menyimpan seluruh rasa yang harusnya diceritakan agar lara itu pergi... saat-saat merindukan, saat-saat haru ingin bertemu... ah aku ingin berhenti merindukan itu.. aku ingin berhenti saja memikirkan itu.... kalo boleh *melow mode on*

melangkah lagi

melangkah lagi aku dalam melodrama baru... seluruh kisah berganti tema... tak ada jeda dalam seluruh rangkaian hari hingga semua seolah berjalan tanpa henti hati ini lelah sudah lelah dengan masalah yang tak bertepi... kalau pergi itu lebih mudah.. sudah sejak lama aku tinggalkan semua... sudah tak ingin kupikirkan lagi bahkan sudah tak mau aku menoleh lagi jejak itu seharusnya kian mengabur bukan bertambah jelas seiring waktu dan hari ini... aku hanya memohon.. biarkan aku bebas... pergi dalam setiap langkah yang kupilih selalu dan bebas itu saja

Aku bahagia...

Aku bahagia..untuk sebuah senyum yang hadir dalam hidupku sepanjang waktu.. Aku bahagia..untuk setiap pengertian yang ada..dalam setiap senang atau susahku.. Dan hari ini.. Aku bahagia..untuk hadirmu dalam sepanjang waktuku..

Bnyk'a ulah manusia aneh2 di bulan puasa..

Bukan cerita baru kalo bnyk orang2 yg suka cari masalah di bulan puasa..umum'a kejadian seperti ini terjadi di pasar..seperti yg satu ini saat seorang istri dari salah satu staf pemerintah di'leceh'kan oleh org yg lebih 'rendah' pangkat'a..jadilah keributan sampai keluar surat perintah penangkapan..wah bakal seru tu kalo bsk muncul berita dikoran dgn headline "GARA2 WARUNG,PENGELOLA PASAR DI SEL KAN". Gk tau deh siapa yg salah..tp umum'a kalo org pny jabatan bisa saja terlepas dr sebuah kesalahan. Setuju kan..:-D